25 November 2014
Bogor Makin Dilirik
Bogor Makin Dilirik
Padat dan tingginya harga lahan di Jakarta dan kawasan pinggiran lain seperti Serpong, Depok, dan Bekasi memicu pengembang dan investor merambah Bogor, Jawa Barat. Kota hujan itu semakin dilirik karena kedekatannya dengan Jakarta.
Tak hanya itu. Kemudahan akses juga menjadi pertimbangan, karena Bogor bisa dijangkau melalui Tol Jagorawi, dan "commuter line" KRL Jakarta-Bogor, serta kondisi lingkungan yang masih relatif hijau.
Setelah nama-nama besar macam PT Bakrieland Development Tbk yang membesut Bogor Nirwana Residences, Gapura Prima dengan Bukit Cimanggu City, PT Sentul City Tbk yang menggarap Sentul City serta sejumlah nama lainnya, kini giliran PT Jaya Properti Indonesia. Pengembang ini memulai kiprahnya di Bogor dengan membangun Win del Rio seluas 1,8 hektar dengan jumlah rumah 80 unit. Harga perdana yang dipatok serentang Rp 500 juta hingga Rp 1,4 miliar dengan ukuran 43/90 hingga 85/170-210.
"Kami menginvestasikan Rp 75 miliar. Memang kecil, tapi kami berencana untuk ekspansi beberapa proyek lain di sini," ujar CEO PT Jaya Properti Indonesia, Amrit Lakhiani, kepada Kompas.com, Selasa (25/11/2014).
Walhasil, semakin intensifnya pengembangan properti di Bogor, mendorong akselerasi pertumbuhan harga lahan. Saat ini, harga lahan di kawasan hunian koridor Semplak telah mencapai angka Rp 5 juta per meter persegi. Angka itu tumbuh 500 persen dalam dua tahun saat Jaya Properti Indonesia mengakuisisi lahan Win del Rio dengan harga Rp 1 juta per meter persegi pada November 2012 silam.
Sementara itu, harga lahan komersialnya menembus angka Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi. Angka ini berlaku di kawasan Pajajaran dan pusat bisnis Bogor.
Menurut Partner Residential Services Coldwell Banker Indonesia, Fransiska Hendri, secara umum, pasar residensial di Bogor didominasi kalangan menengah.
"Jadi, peluang untuk membangun landed house sangat besar, karena pasarnya juga besar. Bogor juga menawarkan pertumbuhan harga lumayan tinggi. Jika dua tahun lalu sekitar 25 persen, kini masih di atas 15 hingga 20 persen. Meski demikian, Bogor masih berada dalam lima besar kawasan pilihan konsumen properti," papar Fransiska.
Dia melanjutkan, Bogor juga diincar oleh konsumen selatan Jakarta untuk investasi dan juga tempat tinggal. Harga propertinya terbilang lebih murah ketimbang harga properti di Serpong, Depok, Cibubur atau Bekasi.
"Namun dengan begitu potensi pertumbuhan harga menjadi tinggi. Sementara itu, kawasan lain pertumbuhannya sudah mentok karena harganya tinggi," tambah Fransiska.
Selain itu, lanjut dia, Bogor punya beberapa tempat wisata yang menjadi selling point (nilai lebih), seperti Kebun Raya, Puncak, Gunung Salak, dan destinasi lainnya yang tidak dimiliki Serpong, Cibubur, Bintaro, Depok atau Bekasi.
Tak hanya itu. Kemudahan akses juga menjadi pertimbangan, karena Bogor bisa dijangkau melalui Tol Jagorawi, dan "commuter line" KRL Jakarta-Bogor, serta kondisi lingkungan yang masih relatif hijau.
Setelah nama-nama besar macam PT Bakrieland Development Tbk yang membesut Bogor Nirwana Residences, Gapura Prima dengan Bukit Cimanggu City, PT Sentul City Tbk yang menggarap Sentul City serta sejumlah nama lainnya, kini giliran PT Jaya Properti Indonesia. Pengembang ini memulai kiprahnya di Bogor dengan membangun Win del Rio seluas 1,8 hektar dengan jumlah rumah 80 unit. Harga perdana yang dipatok serentang Rp 500 juta hingga Rp 1,4 miliar dengan ukuran 43/90 hingga 85/170-210.
"Kami menginvestasikan Rp 75 miliar. Memang kecil, tapi kami berencana untuk ekspansi beberapa proyek lain di sini," ujar CEO PT Jaya Properti Indonesia, Amrit Lakhiani, kepada Kompas.com, Selasa (25/11/2014).
Walhasil, semakin intensifnya pengembangan properti di Bogor, mendorong akselerasi pertumbuhan harga lahan. Saat ini, harga lahan di kawasan hunian koridor Semplak telah mencapai angka Rp 5 juta per meter persegi. Angka itu tumbuh 500 persen dalam dua tahun saat Jaya Properti Indonesia mengakuisisi lahan Win del Rio dengan harga Rp 1 juta per meter persegi pada November 2012 silam.
Sementara itu, harga lahan komersialnya menembus angka Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi. Angka ini berlaku di kawasan Pajajaran dan pusat bisnis Bogor.
Menurut Partner Residential Services Coldwell Banker Indonesia, Fransiska Hendri, secara umum, pasar residensial di Bogor didominasi kalangan menengah.
"Jadi, peluang untuk membangun landed house sangat besar, karena pasarnya juga besar. Bogor juga menawarkan pertumbuhan harga lumayan tinggi. Jika dua tahun lalu sekitar 25 persen, kini masih di atas 15 hingga 20 persen. Meski demikian, Bogor masih berada dalam lima besar kawasan pilihan konsumen properti," papar Fransiska.
Dia melanjutkan, Bogor juga diincar oleh konsumen selatan Jakarta untuk investasi dan juga tempat tinggal. Harga propertinya terbilang lebih murah ketimbang harga properti di Serpong, Depok, Cibubur atau Bekasi.
"Namun dengan begitu potensi pertumbuhan harga menjadi tinggi. Sementara itu, kawasan lain pertumbuhannya sudah mentok karena harganya tinggi," tambah Fransiska.
Selain itu, lanjut dia, Bogor punya beberapa tempat wisata yang menjadi selling point (nilai lebih), seperti Kebun Raya, Puncak, Gunung Salak, dan destinasi lainnya yang tidak dimiliki Serpong, Cibubur, Bintaro, Depok atau Bekasi.
News & Updates
Stay in the loop with us!

1 April 2016
Hal-hal Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Rumah
Punya rumah di usia muda sepertinya jadi cita-cita kalangan urban kini. Bisa dikatakan, punya rumah di Jakarta adalah pencapaian terbesar mengingat...
>> Read More
1 march 2016
Win del Rio Optimis Melihat Minat Konsumen
Semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia, maka kebutuhan tempat tinggal secara otomatis akan ikut bertambah. Sebuah keluarga yang telah memil...
>> Read More
03 February 2015
Suku Bunga Naik Berpengaruh di Sektor Properti
BOGOR - Tingkat kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) acuan dari 7 persen menjadi 7,25 persen tersebut diprediksi akan menghambat sektor riil yang...
>> Read More
08 December 2014
Siasati Pasar, Win Properties Fokus Garap Jabodetabek
Jakarta, mpi-update. Prediksi beberapa kalangan terhadap lambatnya pertumbuhan bisnis properti di Indonesia pada tahun 2015, disikapi para pengembang ...
>> Read More
03 December 2014
Win Properties Fokus Kembangkan Properti di Jabodetabek
Prediksi beberapa kalangan terhadap lambatnya pertumbuhan bisnis properti di Indonesia pada 2015 disikapi para pengembang dengan beraneka strategi.
...
>> Read More
28 November 2014
Win Properties Lirik Kota Lapis Kedua
Housing-Estate.com, Jakarta - Sebagai perusahaan pengembang, Win Properties bervisi menghadirkan produk yang dibutuhkan dan disukai konsumen. Karena...
>> Read More
28 December 2014
Optimisme Para Pengembang Property
JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya peluang yang ditawarkan pasar properti Indonesia menstimulasi bermunculannya pengembang-pengembang baru. Mereka memba...
>> Read More
28 December 2014
Bisnis Properti di tahun 2015 masih Menjanjikan
Bisnis Properti di tahun 2015 masih Menjanjikan - Beberapa kalangan memperkirakan pertumbuhan bisnis properti pada 2015 akan mengalami perlambatan. ...
>> Read More
27 November 2014
Konferensi Real Estate Lamudi 2014: Masa Depan Real Estate Di Indonesia
Jakarta, 27 November 2014: Bertempat di Balai Kartini, Jakarta, pada hari Rabu (26/11) kemarin, portal properti global, Lamudi mengadakan konferensi...
>> Read More
26 November 2014
Win Properties Garap Kawasan Bogor
Jakarta - Setelah sukses membangun sejumlah properti di Ibukota, perusahaan pengembang Win Properties kini menggarap kawasan Bogor. Bogor dipilih kare...
>> Read More
26 November 2014
Bisnis Properti Jakarta Lebih Menguntungkan Daripada London
Jakarta | POL
CEO PT Jaya Properti Indonesia, Amrit Lakhiani, mengatakan, potensi pembangunan dan penjualan properti di Jakarta jauh lebih besar da...
>> Read More
26 November 2014
Pengembang Optimistis 2015 Tahun Baik Bagi Bisnis Properti
JAKARTA - Beberapa kalangan memperkirakan pertumbuhan bisnis properti pada 2015 akan mengalami perlambatan. Namun, para pengembang memiliki strategi m...
>> Read More
26 November 2014
Business Advantage Property in Jakarta Bigger than London
Advantages build and sell property in Jakarta is much greater than in London, England. The selling price of the property in Jakarta is still very lo...
>> Read More
26 November 2014
Win Properties Bersaing Lewat Insentif
JAKARTA - Pengembang properti Win Properties mengincar pasar di Jabodetabek pada 2015. Untuk memicu minat masyarakat, maka Win Properties akan membe...
>> Read More
25 November 2014
Pasar Properti Pulih, Pengembang Baru Bermunculan
JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya peluang yang ditawarkan pasar properti Indonesia menstimulasi bermunculannya pengembang-pengembang baru. Mereka memba...
>> Read More
25 November 2014
Bogor Makin Dilirik
Padat dan tingginya harga lahan di Jakarta dan kawasan pinggiran lain seperti Serpong, Depok, dan Bekasi memicu pengembang dan investor merambah Bog...
>> Read More
20 May 2014
Peminat Rumah di Bogor Naik, Geser Jakarta, Bekasi dan Tangerang!
JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Bogor dan Sentul diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan pesat pasca beroperasinya Bogor Outer Ring Road (BORR)....
>> Read More
20 May 2014
Win Properties Kembangkan Perumahan Eksklusif Di Bogor
Bisnis.com,JAKARTA- Win Properties, salah satu pengembang properti, melakukan ekspansi dengan menggarap Win Del Rio Town House, sebuah proyek peruma...
>> Read MoreSubcribe to Our Newsletter